Kemudahan yang ditawarkan era online dan digital membuat konsumen dapat berbelanja kapan saja dan di mana saja tanpa terbatasi oleh wilayah. Akibatnya, distributor dan ritel perlu menghadirkan pengiriman logistik yang cepat untuk mendistribusikan setiap produk ke titik-titik yang dibutuhkan, terutama yang sulit dijangkau seperti antar pulau.
Untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat dari berbagai wilayah antar kota dan pulau, diperlukan strategi yang tepat dalam mengelola jaringan transportasi pengiriman ritel maupun distributor. Salah satu caranya adalah dengan menerapkan digitalisasi dalam supply chain.
Seperti yang disampaikan oleh Weylen Yanaprasetya, Vice President Enterprise Business Kargo Tech bahwa peran digitalisasi perlu dimaksimalkan karena distribusi di pulau-pulau Indonesia memiliki potensi yang sangat besar, apalagi sekarang perekonomiannya juga semakin tumbuh seiring waktu. Sayangnya, informasi dan pemerataan distribusinya masih kurang, masih serba terbatas. <baca Selengkapnya:=">" Kontribusi="Kontribusi" Kargo="Kargo" Tech="Tech" Bagi="Bagi" Ekosistem="Ekosistem" Logistik="Logistik" Nasional,="Nasional," Dorong="Dorong" Konektivitas="Konektivitas" Antarpulau="Antarpulau</a>">baca>
Keterbatasan itu juga bisa terlihat dari masih adanya beberapa perusahaan yang bertahan dengan sistem operasional manual dalam kegiatan logistik dan supply chain mereka.
Ada Apa Dengan Manajemen Logistik Manual Tradisional?
Sumber foto: freepik.com
Proses manual menciptakan celah dan kerentanan dalam rantai pasokan, sementara sistem otomatis menawarkan peluang untuk mempercepat inovasi, meningkatkan pendapatan, meningkatkan pengalaman pelanggan, dan menyelesaikan masalah dengan cepat.
Saat ini hampir seluruh konsumen membutuhkan akses ke lebih banyak informasi daripada sebelumnya. Bahkan, industri dengan target pasar B2B atau bisnis ke bisnis mengharapkan akses dan akuntabilitas real-time dalam supply chain management mereka. Sayangnya, manajemen logistik manual tradisional tidak bisa untuk menghadirkan modernitas itu semua.
Kerugian dari supply chain management manual atau tradisional adalah:
1. Visibilitas terbatas dan kurangnya data real-time, yang akhirnya: ● Memperumit analisis kinerja dan kemampuan untuk mengidentifikasi celah atau masalah ● Mengurangi akuntabilitas ● Memperlambat dan mengurangi kualitas pengambilan keputusan ● Berdampak pada ROI
2. Kurang gesit dan responsif terhadap perubahan kondisi pasar
3. Harga pokok penjualan (COGS) yang lebih tinggi dan keuntungan yang lebih rendah
Pemerintah Indonesia sendiri sudah mendukung untuk adanya digitalisasi rantai pasok logistik untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional. Menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan bahwa "Kekurangan kita adalah harus meng-upgrade logistic supply chain (rantai pasok logistik) dengan program digitalisasi.”
Digitalisasi supply chain ini selain berfokus ke pertumbuhan perekonomian nasional juga membuka peluang pasar baru.
Digitalisasi Supply Chain Management Ritel dan Distributor dengan TMS
Sumber foto: freepik.com
Dari beberapa kerugian yang sudah disebutkan di atas, maka seharusnya makin banyak perusahaan menyadari bahwa teknologi adalah kunci dalam membantu meningkatkan pengalaman pelanggan, meningkatkan efisiensi, dan mengurangi biaya dalam jaringan transportasi mereka. Seperti misalnya penggunaan teknologi software Transport Management System (TMS).
TMS sangat penting untuk mengelola pergerakan distribusi barang dan kargo yang kompleks yang menjadi komponen penting dalam menjalankan bisnis di industri ritel. Sebab, salah satu tugas yang paling membuat pusing di sektor ritel tidak diragukan lagi adalah manajemen transportasi. Meningkatnya kompleksitas arus antara pemasok, gudang, toko, pelanggan akhir dan, tentu saja, pengembalian tidak dapat terhindarkan.
Kompleksitas masalah tersebut bisa diatasi dengan solusi TMS. TMS dapat membantu bisnis ritel mengelola dan melacak pergerakan barang dari ujung ke ujung, mulai dari pengiriman masuk dari pemasok, hingga pengiriman ke pelanggan.
Bagaimana TMS Kargo NFS Menguntungkan Perusahaan Ritel dan Distributor
Untuk distributor dan bisnis ritel, menggunakan TMS dalam memenuhi distribusi logistiknya dapat dimulai dengan memilih vendor pengangkut (transporter) terbaik untuk mengirimkan produk ke beberapa pusat distribusi tepat waktu untuk pengiriman keluar ke toko fisik. Anda bisa menggunakan TMS Kargo Nexus for Shipper (NFS) dalam prosesnya.
Kargo NFS memiliki integrasi tanpa batas ke jaringan transporter yang luas secara nasional. Berikut adalah kemudahan yang bisa didapatkan oleh perusahaan ritel dan distributor dengan TMS Kargo NFS.
1.) Kemudahan pembuatan dan blasting order terpusat untuk transporter yang diinginkan atau ke semua jaringan melalui Private Marketplace. 2.) Pelacakan lokasi truk menggunakan aplikasi pengemudi yang terhubung ke dasbor pengirim. 3.) Kemudahan proses pemantauan untuk masalah selama pengiriman menggunakan dashboard pengirim. 4.) Menyederhanakan penelusuran pengiriman sebelumnya, termasuk riwayat pergerakan truk dan POD.
Secara rinci TMS Kargo NFS menghadirkan manfaat bagi bisnis retail dan distributor dalam tiga bidang manajemen rantai pasokan yang berbeda: perencanaan, pelaksanaan, dan analisis.
1. Perencanaan Supply Chain
Dengan menggabungkan data dari sejumlah sumber yang berbeda, TMS Kargo NFS dapat menawarkan visibilitas yang lebih besar ke semua aspek rantai pasokan. Kargo NFS dapat dengan cepat menyampaikan informasi yang membantu dengan:
-> Optimalisasi rute -> Rekomendasi berdasarkan target harga dan pengiriman -> Pemilihan transporter dan manajemen penawaran -> Memprediksi waktu transit dan mengantisipasi penundaan
2. Pelaksanaan Supply Chain
Setelah fase perencanaan selesai, TMS Kargo NFS juga dapat membantu mengoptimalkan fase pergerakan barang berikutnya yaitu mendapatkan barang di tempat yang dibutuhkan pada waktu yang tepat. NFS dapat membantu dengan:
-> Mengelola, mengatur, dan berbagi dokumentasi pengiriman -> Melacak pengiriman, untuk tujuan pembaruan waktu real-time dan evaluasi kinerja vendor -> Penyelesaian pengiriman, termasuk faktur dan pembayaran
3. Analisis Supply Chain
Untuk manajer rantai pasokan yang ingin merampingkan operasional dan menemukan peluang untuk efisiensi baru, NFS dapat menawarkan solusi di bidang analisis.
Setelah mengumpulkan data di sepanjang rantai pasokan, NFS kemudian dapat mengirimkannya dalam bentuk laporan dan dasbor yang mudah dianalisis. NFS dapat dengan cepat menyiapkan laporan, merinci hal-hal seperti:
-> Waktu bongkar muat -> Durasi pengiriman / waktu tunggu -> Truk tepat waktu kedatangan -> Tingkat pemenuhan transporter dan kartu skor
Sudah tahu bagaimana teknologi yang ditawarkan NFS membantu bisnis ritel dan distribusi Anda jadi lebih baik, cepat dan optimal? Segera hubungi tim kami di sini dan temukan lebih banyak informasi untuk membantu distribusi barang Anda baik antar kota maupun antar pulau.
Comments