Dalam proses logistik, sebuah Transport Management System adalah satu aspek penting yang tidak bisa diabaikan begitu saja. Mengapa? Karena pada dasarnya, transportasi memiliki andil yang cukup signifikan terhadap proses kelancaran distribusi logistik.
Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor transportasi memberikan kontribusi hingga 40% dari total biaya logistik. Itu artinya, manajemen transportasi yang baik dan terorganisir perlu menjadi perhatian bagi setiap pihak yang terlibat agar biaya yang dikeluarkan juga bisa dikendalikan dengan baik.
Belum lagi ada juga sejumlah tantangan yang perlu dihadapi pelaku bisnis seperti biaya pengiriman yang terus meningkat, masalah kekurangan kapasitas, dan kompleksitas lainnya dalam manajemen transportasi.
Apa itu Transport Management System?
Freepik.com/rawpixel.com
TMS atau Transport Management System adalah platform logistik yang dirancang untuk merampingkan proses shipping. Dengan menggunakan teknologi berbasis cloud atau SaaS, Transport Management System adalah alat yang tepat untuk membantu bisnis merencanakan, melaksanakan, dan mengoptimalkan pergerakan fisik barang, baik yang masuk maupun yang keluar, dan memastikan pengiriman sesuai, dokumentasi yang tepat tersedia.
TMS juga dikenal sebagai solusi manajemen transportasi atau perangkat lunak manajemen transportasi karena memberikan visibilitas ke dalam operasi transportasi sehari-hari, informasi dan dokumentasi kepatuhan distribusi, dan memastikan pengiriman barang dilakukan secara tepat waktu.
Transport Management System adalah alat yang tepat untuk mengefisienkan proses pengiriman dan memudahkan pelaku usaha dalam mengelola dan mengoptimalkan operasional transportasinya, baik melalui jalur darat, udara, maupun laut.
Mengapa Penting untuk Memiliki Transport Management System?
Transport Management System adalah alat yang memainkan peran sentral dalam rantai pasokan, karena memengaruhi setiap bagian proses, mulai dari perencanaan dan pengadaan hingga tahap akhir distribusi logistik.
Visibilitas yang luas dan mendalam yang diberikan oleh sistem yang kuat mengarah pada perencanaan dan pelaksanaan transportasi yang lebih efisien, sehingga akan menghasilkan kepuasan pelanggan yang lebih tinggi. Oleh sebab itu, secara tidak langsung bisa menghasilkan lebih banyak penjualan dan membantu bisnis untuk tumbuh.
Dengan lingkungan perdagangan global yang dinamis saat ini, maka penting untuk memiliki sistem yang memungkinkan Anda untuk berhasil menavigasi proses rumit seputar kebijakan dan proses distribusi. Inilah peran penting sebuah TMS atau Transport Management System.
Siapa saja pihak yang menggunakan Transport Management System?
Transport Management System adalah media yang digunakan oleh bisnis yang perlu mengirim, memindahkan, dan menerima barang secara teratur, di antaranya:
1. Produsen atau perusahaan manufaktur 2. Distributor 3. Perusahaan E-commerce 4. Bisnis ritel 5. Perusahaan yang menyediakan layanan logistik, seperti perusahaan logistik pihak ketiga dan keempat (3PL dan 4PL) dan penyedia layanan logistik
Sebenarnya, bisnis di hampir setiap industri menggunakan sistem manajemen transportasi atau TMS. Pengguna utama umumnya adalah bisnis yang menghabiskan $100 juta atau lebih per tahun untuk pengiriman barang, tetapi ketersediaan solusi TMS berbasis cloud yang mudah telah membuat semua lini bisnis juga berkesempatan untuk mengambil manfaat dengan menggabungkan TMS atau Transport Management System ke dalam rantai pasokan mereka.
Tantangan Utama Manajemen Transportasi di Indonesia
1. Minimnya kemampuan untuk memanfaatkan kapasitas kendaraan
Ini adalah salah satu masalah utama yang terjadi ketika Anda menggunakan sistem transportasi tradisional dan ini masih banyak terjadi di industri logistik di Indonesia. Di mana, dalam sistem yang tradisional, Anda memiliki tim untuk melihat detail kendaraan dan memutuskan jenis produk dan jumlah produk yang dapat ditampung oleh kendaraan.
Perkiraan yang dilakukan manual ini memiliki tingkat kemungkinan salah yang cukup besar. Padahal mungkin saja sebuah kendaraan dapat menampung lebih banyak pesanan.
2. Manajemen rute yang tidak efisien
Tidak dapat mengelola rute secara efisien dapat berdampak langsung pada waktu pengiriman pesanan. Selain itu, juga berdampak pada kondisi armada itu sendiri. Manajemen rute yang buruk dapat menyebabkan mesin mengalami idle atau kondisi diam ketika kendaraan terjebak kemacetan, waktu tempuh yang lebih lama, dan biaya perawatan kendaraan yang tinggi.
3. Ketidakmampuan untuk melacak kiriman
Dengan sistem transportasi tradisional, Anda harus memiliki tim khusus yang mungkin perlu melakukan ratusan panggilan dalam sehari untuk mendapatkan pembaruan tentang status kiriman.
4. Peningkatan biaya transportasi
Pengalokasian pesanan secara manual membutuhkan lebih banyak tenaga kerja. Perencanaan dan pengoptimalan rute manual dapat menyebabkan seringnya perawatan kendaraan, waktu mengemudi yang tinggi, dan keterlambatan pengiriman yang dapat menyebabkan RTO (waktu paling lama dari bisnis tidak berfungsi setelah terjadi insiden hingga bisnis kembali berjalan normal), dan tidak menggunakan kapasitas kendaraan sepenuhnya dapat menyebabkan kebutuhan lebih banyak kendaraan dalam distribusi. Semua masalah ini sama-sama menyebabkan peningkatan biaya transportasi secara keseluruhan.
5. Ketepatan waktu pengiriman
Tidak dapat mengirimkan pesanan pada waktu yang ditentukan juga merupakan salah satu masalah transportasi utama. Tantangan ini secara langsung berdampak pada pengalaman pelanggan dan berakibat pada kemajuan bisnis.
Penerapan Transport Management System adalah sebuah solusi untuk mendapatkan masa depan supply chain dan logistik yang lebih baik. Untuk itu, penggunaan TMS seperti KargoNexus dapat membantu Anda mengukur, merencanakan, dan menyesuaikan segala kebutuhan bisnis.
Dengan memanfaatkan fitur-fitur terbaik KargoNexus, dapatkan proses pengiriman canggih yang mudah, efisien dan tepat waktu.
Hubungi segera enterprisesolutions@kargo.tech untuk informasi lebih lanjut.
Comments