Perkembangan revolusi industri setiap masanya, selalu membawa dampak pada banyak sektor, salah satunya sektor logistik dan persaingan bisnis di dalamnya. Jika mulanya semua aktivitas bertumpu pada pemanfaatan sumber daya alam, maka akan bergeser pada penguasaan teknologi informasi, seperti teknologi saas.
Revolusi Industri Logistik
Berikut revolusi yang terjadi dalam dunia logistik sejak awal mula berkembang sampai saat ini.
- Logistik 1.0 (Mekanisasi)
Jaringan logistik yang digunakan masih sangat sederhana dan belum terintegrasi. Kegiatan logistik sebagian besar masih manual. Mulai dari inbound dan outbound logistik masih menggunakan sistem dorong (push delivery process). Perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian material masih dilakukan secara manual dan insourcing.
Kegiatan intralogistics seperti sistem penanganan material (troli, forklift, dll) dilakukan secara mekanis dan juga dikendalikan manual. Begitu pun kegiatan pergudangan dan inventory baik bahan baku maupun produk jadi semua manual. Kemudian, sarana transportasi masih digerakkan dengan “mesin uap” dan tidak terkoordinasi.
- Logistik 2.0 (Elektronisasi)
Pada masa ini, jaringan logistik sudah mulai terintegrasi. Mulai hadir juga pengembangan jaringan logistik global dan supply chain management. Selain itu, kegiatan logistik mulai bersifat elektronis. Inbound dan outbound logistik menggunakan sistem tarik (pull delivery process), serta perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian dilakukan secara terelektronisasi dan mulai dilakukan outsourcing.
Kegiatan intralogistics dilakukan dengan tenaga listrik namun dikendalikan oleh manusia. Kegiatan pergudangan dilakukan sudah dengan sistem yang otomatis. Lalu, sarana transportasi masih sama dengan “mesin uap” tetapi sudah terkoordinasi.
- Logistik 3.0 (Digitalisasi)
Selanjutnya di fase ini, jaringan logistik sudah menggunakan komputer untuk pengelolaan sumber daya. Kegiatan inbound dan outbound logistik sudah otomatis dan muncullah e-procurement, e-warehousing, dan sebagainya.
Kegiatan intralogistics juga sudah otomatis seperti ada yang menggunakan mesin robot untuk penanganan material dengan rute yang terprogram. Jaringan pergudangan dan supply chain juga otomatis. Sarana transportasi, pergudangan, dan inventory direncanakan, dilaksanakan, dan dijadwalkan dengan menggunakan software.
- Logistik 4.0 (Cyber Physical System)
Lalu yang saat ini sedang mulai berkembang adalah industri logistik 4.0. Di mana pada fase ini internet mengambil peran yang cukup besar. Jaringan rantai pasok sudah bersifat global, stakeholder bisa terkoneksi dan berinteraksi menggunakan internet. Kegiatan inbound dan outbound pun mulai menggunakan internet, seperti sistem tracking dan tracing. Untuk kegiatan intralogistics juga sepenuhnya bersifat otomatis dan terprogram.
Lalu, yang membedakan lagi dari industri logistik 4.0 dengan fase lainnya adalah tidak perlunya kegiatan pergudangan, karena inventory dikelola secara just in time. Terakhir, sarana transportasi juga sudah mulai berbasis internet dan terprogram seperti inovasi munculnya penggunaan drone).
Salah satu perusahaan yang sudah mulai menerapkan ciri industri 4.0 dalam sektor logistik di Indonesia, adalah Kargo Tech melalui teknologi software manajemen transportasi KargoNexus. Dengan menggabungkan aktivitas logistik berbasis digitalisasi 3.0 dan internet 4.0, KargoNexus membantu meningkatkan visibilitas pengiriman hingga 5x dan efisiensi waktu konfirmasi hingga 85%.
Lahirnya Teknologi SaaS dalam Industri Logistik
Pexels.com
Dampak dari adanya perkembangan dan revolusi dalam industri logistik berkaitan secara langsung dengan teknologi. Di mana, sejak logistik 3.0 aktivitas logistik dan supply chain sudah mulai terotomatisasi dan digitalisasi, lalu di logistik 4.0 berkembang semakin canggih lagi yaitu berbasis internet.
Inilah mengapa, para pelaku logistik perlu meninggalkan cara tradisional dalam bisnis logistiknya. Perusahaan harus mampu beradaptasi dan beralih menggunakan teknologi, bukan melawannya. Mereka yang tidak beradaptasi akan terus kehilangan pangsa pasar dan akhirnya tergerus dan tidak ada lagi, sebab hanya inilah cara menjaga konsistensi di mata konsumen.
Kunci menghadapi revolusi logistik 4.0 adalah menghadirkan teknologi baru yang inovatif, seperti manajemen rantai pasokan berbasis perkiraan. Dibutuhkan solusi untuk mengatasi masalah pengiriman dengan perencanaan, pengendalian, serta pemantauan. Atas dasar itu, penggunaan Software as a Service (SaaS) dalam aktivitas logistik, akan menjadi satu langkah yang tepat.
Teknologi SaaS bisa menjadi teknologi terpenting dalam kesuksesan bisnis. Hal ini sejalan dengan paparan sebuah survei yang dilakukan oleh Harvey Nash, tahun 2021, menemukan bahwa dari 10 teknologi, SaaS terpilih sebagai teknologi paling penting dalam membantu mencapai tujuan bisnis. Dari total 1.724 responden, 73% menganggap teknologi SaaS penting. Dengan rincian: 38% menganggap "sangat penting", sementara 35% menganggap "cukup penting".
Di Indonesia sendiri, kehadiran teknologi SaaS logistik sangat berperan penting dalam pergerakan beberapa industri seperti Bank, industri farmasi dan kesehatan, F&B, FMCG, Retail, bisnis ekspedisi, industri transportasi, serta e-commerce. Hal ini terjadi karena adanya perubahan permintaan pasar di semua industri tersebut, sehingga perusahaan bisa sangat terbantu dengan lahirnya software logistik.
Dengan teknologi SaaS, proses logistik dapat dibuat jauh lebih efisien. Ketersediaan data terkini secara real-time memungkinkan proses dikendalikan untuk kepentingan semua pihak yang terlibat.
Baca Juga: Memperkenalkan, Kargo TMS: Memantau dan Mengurus Kegiatan Logistik Anda dalam Satu Platform
KargoNexus, Jawaban untuk Kebutuhan SaaS Logistik
Sejak beberapa tahun terakhir, kemunculan startup SaaS di Indonesia berkembang cukup signifikan. Hal ini didukung oleh kesadaran masyarakat dengan penggunaan teknologi sekaligus adanya situasi pandemi. Masyarakat seolah dipaksa oleh keadaan untuk mulai mengubah banyak pola aktivitas mereka sebelumnya, salah satunya dengan penggunaan software dan aplikasi demi menjaga produktivitas.
Fenomena ini yang kemudian membuat Kargo Tech, menghadirkan teknologi SaaS pintar untuk menunjang seluruh proses distribusi logistik lewat KargoNexus. Teknologi ini sudah menerapkan beberapa ciri industri 4.0 di sektor logistik. Seperti penerapan sistem yang bisa memberikan gambaran detail secara real-time terhadap setiap proses yang dijalankan (visibility), serta otomasi melalui pemanfaatan teknologi (automation).
KargoNexus tidak hanya membantu meningkatkan visibilitas pengiriman tetapi juga meningkatkan produktivitas di seluruh pengadaan dan logistik hingga 75%. Dengan begitu, masalah-masalah utama dalam memenuhi kebutuhan logistik secara terperinci dan jelas dari seluruh sisi, baik itu shipper, transporter dan juga pengemudi, bisa diatasi.
Lewat sistem manajemen transportasi KargoNexus, proses pengiriman dan pengelolaan rantai pasok serta logistik bisa dilakukan hanya dengan satu sentuhan. Kargo membantu Anda meninggalkan cara tradisional dalam pengiriman dengan menawarkan solusi logistik end to end yang tentunya efisien.
Ingin mengambil bagian dari transformasi teknologi logistik 4.0 bersama Kargo Nexus? Hubungi segera enterprisesolutions@kargo.tech dan dapatkan free trial-nya!
Kommentarer