top of page

Kargo Mid Mile On Call untuk Fleksibilitas Bisnis dalam Pengiriman

Sektor transportasi dan logistik dihadapkan pada sejumlah tantangan sebagai akibat dari wabah COVID-19 yang tidak dapat diprediksi. Oleh sebab itu, sebagian besar bisnis perlu memikirkan kembali operasi logistik mereka, sebab permintaan barang berubah secara signifikan. Di mana, hanya kebutuhan yang berkaitan dengan pandemi saja yang permintaannya meningkat.

Data dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan menunjukkan klasifikasi industri jasa logistik terdampak COVID-19 berdasarkan jenis komoditi yang dikelola. Komoditi yang mengalami penurunan yakni bahan baku industri (manufaktur, kerajinan, olahan dan semacamnya), produk jadi hasil industri seperti otomotif dan elektronik, barang impor dan ekspor serta pertambangan.

Sedangkan untuk komoditi yang mengalami kecenderungan peningkatan diantaranya adalah produk jadi hasil industri untuk alat kesehatan dan semacamnya, bahan kebutuhan pokok primer seperti makanan, minuman, obat-obatan, dan pertanian dan perikanan air laut/ air tawar.

Adanya kebijakan pembatasan perjalanan seperti PSBB yang diberlakukan untuk meminimalkan penyebaran virus menghambat kemampuan bisnis dalam menggunakan transportasi mereka untuk melakukan distribusi logistik.

Tantangan yang Dihadapi Bisnis dalam Distribusi Logistik Saat Pandemi COVID-19

Pexels.com/Pavel Danilyuk

Berikut ini ada sejumlah tantangan yang dihadapi bisnis dalam distribusi logistik mereka saat pandemi, khususnya saat munculnya banyak kebijakan pembatasan di berbagai sektor.

1. Pembatasan angkutan udara dan laut

Saat pandemi, pemerintah Indonesia mengambil sejumlah langkah dengan membuat beberapa kebijakan pembatasan aktivitas masyarakat salah satunya melalui PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) dengan beberapa tahap. Di sisi lain, sejumlah negara mengambil langkah lebih ketat dengan memberlakukan lockdown.

Semua kebijakan tersebut membuat industri pengangkutan adalah yang pertama merasakan efek pandemi. Pada penerbangan biasa, sebagian besar pesawat penumpang biasanya mengangkut persentase kargo yang relatif kecil di dalam pesawat pengangkutnya. Namun, dengan adanya aturan kalau semua pesawat dilarang terbang dan sebagian besar penerbangan dibatalkan, pasar harus menghadapi kekurangan pasokan.

Beberapa orang mungkin berpendapat bahwa bisnis kargo pesawat telah melonjak karena lalu lintas dialihkan melalui salurannya. Namun, yang terjadi justru sebaliknya, mereka bahkan tidak dapat memenuhi permintaan pasar. Bagaimana dengan angkutan laut?

Sejak lama, rute laut telah digunakan sebagai sarana transportasi alternatif yang lebih murah. Namun, nyatanya mereka juga merasakan dampak virus karena sebagian besar pemasok menutup operasi mereka. Dengan hampir tidak ada transportasi apa pun, pelabuhan yang selalu sibuk sekarang berfungsi sebagai pelabuhan dok untuk banyak kapal kargo.

2. Transportasi darat menghadapi banyak peraturan

Angkutan darat melalui pengemudi truk juga merasakan dampak dari pandemi COVID-19 karena sopir truk harus mendapatkan izin untuk beroperasi sebagai penyedia layanan penting. Hal ini tentu berpengaruh terhadap proses pengiriman jarak menengah atau mid mile dan last mile. Sebab, kedua tahapan supply chain ini lebih banyak dilakukan menggunakan transportasi darat truk.

Meski ada juga peningkatan permintaan untuk produk lokal seperti bahan makanan dan obat-obatan yang membutuhkan transportasi. Namun, di luar itu, hampir semua sektor pengiriman barang terdampak oleh virus corona dan mengalami penurunan pada pengiriman barang.

Selain itu, bisnis juga harus menghadapi penundaan karena peningkatan pemeriksaan kesehatan di sejumlah titik wilayah. Belum lagi adanya aturan karantina dan social distancing yang ditetapkan oleh pemerintah untuk menekan penyebaran virus tersebut. Sopir harus menunggu sampai tujuh hari bahkan lebih baru bisa jalan lagi. Mereka juga harus dikarantina selama 14 hari jika kembali ke kampung halaman.

3. Kekurangan sumber daya manusia

Dengan terbatasnya pasokan dan permintaan, banyak perusahaan terpaksa melakukan PHK terhadap sebagian besar pekerjanya untuk memenuhi biaya operasional.

Belum lagi, jumlah pekerja yang meninggal akibat virus mematikan itu meningkat jumlahnya. Sejumlah fasilitas kesehatan telah melaporkan sebagian besar pekerja sosial dan pabrik di karantina setelah mereka terpapar penyakit tersebut. Di sisi lain, persentase yang tersisa telah memilih untuk tinggal di rumah karena takut akan nyawa mereka. Akibatnya, kekurangan pasokan tenaga kerja di tingkat manufaktur dan pasokan telah membebani logistik dan pengiriman barang.

Bagaimana Bisnis bisa Bangkit Menghadapi Tantangan Logistik Saat Pandemi Ini?

Pada dasarnya, perusahaan-perusahaan yang berkembang ketika keadaan menjadi sulit menggunakan fleksibilitas dan kecerdikan mereka untuk memecahkan masalah. Mereka beradaptasi dengan kebutuhan dan perubahan dalam industri dan memanfaatkan pengalaman mereka untuk merencanakan ketahanan dalam menghadapi tekanan internal dan eksternal.

Tidak ada bisnis yang kebal terhadap krisis, begitu pun dengan dampak besar pada industri pengangkutan dan logistik. Rantai pasokan terpengaruh, dan para pelaku bisnis harus membuat keputusan yang cepat dan terinformasi dengan baik untuk melindungi dan mendukung orang-orang mereka dan memastikan bahwa operasi bisnis tetap bisa mendukung kebutuhan masyarakat jangka pendek dan jangka panjang. Maka, kuncinya ada di fleksibilitas.

Pentingnya Fleksibilitas dalam Pengiriman Saat Pandemi

Fleksibilitas logistik adalah kemampuan perusahaan untuk merespon dengan cepat dan efisien terhadap kebutuhan pelanggan dan keadaan yang terus berubah dalam pengiriman. Salah satunya di saat segala sesuatunya tidak bisa diprediksi seperti kondisi pandemi COVID-19. Fleksibilitas bisa membantu perusahaan dalam hal:

1.) Memenuhi kebutuhan dan mendapat kepercayaan konsumen

Saat perusahaan mampu beradaptasi dengan segala perubahan yang terjadi demi memenuhi semua kebutuhan konsumen maka kepercayaan bisa dengan mudah didapat. Sebagai pemilik bisnis, Anda tidak perlu usaha ekstra untuk bisa meyakini konsumen bahwa semua kebutuhan mereka bisa terpenuhi.

2.) Memperlancar bisnis

Saat konsumen sudah percaya, maka bisnis senantiasa tetap berjalan dan mendapat banyak permintaan untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

3.) Bertahan di tengah persaingan pasar

Sebelum adanya krisis, persaingan bisnis saja sudah bukan hal yang mudah dijalani jika pelaku bisnis tidak memiliki kualitas dan kapasitas yang baik akan hal itu. Apalagi di saat pandemi seperti ini. Bukan hal yang mudah untuk tetap bisa hadir di tengah terjadinya krisis yang berkepanjangan dan belum bisa diprediksi kapan akan usai.

Maka, semua pelaku mau tidak mau untuk bersikap fleksibel agar tetap bisa bertahan di tengah persaingan yang cukup ketat. Lantas, bagaimana cara perusahaan atau pelaku bisnis memberikan fleksibilitas dalam rantai pasokan dan logistiknya?

Untuk menjawab permintaan konsumen yang beragam di tengah situasi pandemi yang tidak bisa diprediksi, maka dibutuhkan proses pengiriman yang fleksibel dan solusinya adalah dengan menggunakan layanan Kargo Mid Mile On Call agar produk bisa sampai ke tangan konsumen dengan aman dan tepat waktu.

Kargo Tech untuk Fleksibilitas Pengiriman Mid Mile Bisnis Anda

Sejak beroperasi mulai 2018 lalu, Kargo Tech hadir untuk menggabungkan logistik dengan teknologi. Kargo hadir untuk mentransformasi industri logistik Indonesia yang sejak lama masih bergantung pada proses manual. Semua layanan yang dihadirkan akan menjawab permasalahan logistik Indonesia dengan teknologi.

Untuk itu, fleksibilitas sangat erat dengan layanan Kargo, dan ini sangat cocok untuk bisnis yang sedang beradaptasi akan perubahan saat pandemi. Tidak hanya soal teknologinya, fleksibilitas tersebut bisa ditemukan dalam Kargo Mid Mile On Call berikut:

1.) Jenis armada pengiriman yang tersedia beragam

Anda tidak perlu bingung lagi mencari jenis kendaraan apa yang cocok untuk pengiriman bisnis karena Kargo sangat fleksibel dengan menyediakan banyak pilihan.

2.) Waktu konfirmasi unit hanya kurang dari 3 jam

Kargo Mid Mile on call juga memberikan Anda kemudahan dengan waktu konfirmasi ketersediaan armada hanya kurang dari 3 jam. Dengan begitu, Anda tetap bisa memenuhi kebutuhan pengiriman kapan pun dibutuhkan, sekali pun itu pengiriman tambahan mendadak.

3.) Waktu sewa truk yang fleksibel

Anda membutuhkan truk untuk sewa harian? Mingguan? Atau mungkin bulanan? Di Kargo semuanya bisa! Untuk rute pengiriman dalam kota Jabodetabek atau antar kota dan pulau pun bisa!

4.) Pembayaran yang mudah

Anda juga bisa mendapatkan layanan fleksibel lewat pilihan sistem pembayaran yang akan digunakan. Di mana, pembayaran bisa dilakukan secara penuh di muka atau maksimal setelah pengiriman terselesaikan.

Bagaimana? Tertarik untuk mendapatkan layanan pengiriman fleksibel bersama Kargo? Hubungi segera di sini!

0 tampilan

Postingan Terkait

Lihat Semua

Comments


bottom of page