Memulai bisnis dari nol memang harus memiliki pengetahuan dan mental yang cukup agar mempunyai pondasi kuat untuk maju dan berkembang. Dengan banyaknya model penjualan dan kerjasama antara pebisnis ataupun konsumen kamu perlu mengetahui istilah-istilah sistem pemasaran secara mendasar. Jika dilihat dari dasar istilah bisnis, pertama yang harus kamu ketahui adalah pengertian dari sistem penjualan/ pemasaran B2B, B2C, dan C2C.
Jika kamu bingung apa itu B2B, B2C dan C2C, berikut ini penjelasan beserta contohnya di tiap istilah agar kamu lebih mengerti dan dapat menerapkan istilah tersebut pada bisnis yang saat ini kamu geluti.
Segera Bermitra Bersama Kargo Untuk Melakukan Pengiriman Rutin, Cek di sini via WhatsApp.
Apa itu B2B, B2C dan C2C?
B2B adalah singkatan dari Business to Business, metode pemasaran satu ini adalah penjualan produk yang dilakukan dari perusahaan/ bisnis ke perusahaan/ bisnis lainnya. Bisa dibilang pada dasarnya metode B2B ini adalah model kerjasama yang saling membutuhkan satu sama lain.
Sementara itu B2C atau Business to Consumer adalah penjualan produk yang langsung dilakukan dari pelaku bisnis langsung kepada konsumen atau masyarakat. Metode ini paling banyak dilakukan oleh pelaku bisnis saat ini karena banyak ide untuk menjualkan produknya, dan tidak terpaku hanya untuk perusahaan ataupun rekan bisnis.
Istilah C2C atau Consumer to consumer mulai muncul setelah berkembangnya platform marketplace di Indonesia. C2C sendiri adalah model bisnis customer to customer yang melibatkan konsumen dari satu platform marketplace yang berdagang dan produknya dijual ke konsumen lain.
Untuk memulai bisnis selain melihat produk apa yang ingin kamu jual kamu bisa menentukan target pasar kamu dengan menggunakan istilah di atas tersebut. Sekilas memang istilah B2B dan B2C hampir sama, namun jelas target audience-nya sangat beda. B2B penjualan produk yang terfokus kepada perusahaan, dan B2C penjualan produk yang langsung dilakukan kepada konsumen.
Contoh Metode Pemasaran B2B, dan B2C Dengan Pendekatan Logistik
Jika kamu masih bingung, berikut ini contoh metode pemasaran/ penjualan dengan menggunakan B2B dan B2C agar lebih paham istilah ini.
Contoh B2B: Kamu adalah seorang pengusaha transporter yang menyewakan jasa sewa truk untuk melakukan pengiriman muatan. Nah, target pasar kamu adalah perusahaan-perusahaan besar seperti danone, Aqua, Elpiji dan lain-lain untuk mengantarkan hasil produksi mereka ke toko ataupun pabrik-pabrik yang membutuhkan.
Contoh B2C: Jika tadi target pasar kamu adalah perusahaan yang ingin melakukan pengiriman rutin untuk diantarkan, kamu juga bisa menargetkan perusahaan sewa truk yang kamu lakukan saat ini untuk consumer, contohnya adalah dengan calon konsumen yang ingin melakukan pindahan, konsumen yang ingin melakukan pindahan kantor dan lain-lain. Sehingga jasa transporter yang kamu tawarkan saat ini bisa menggunakan 2 metode yaitu B2B dan juga B2C.
Contoh C2C: Jika kamu seorang pedagang yang saat ini berjualan melalui platform Tokopedia, Shopee ataupun platform marketplace lainnya, kamu sudah menganut metode C2C, karena kamu adalah konsumen dari platform digital yang melakukan dagang untuk selanjutnya dibeli oleh pelanggan melalui platform tersebut.
Perbedaan Antara B2B dan B2C
Walaupun sudah jelas perbedaan antara kedua model strategi marketing ini tentu ada prinsip mendasar yang dapat terlihat jelas untuk membedakan keduanya, berikut ini perbedaannya:
1. B2B mempunyai target pasar yang berfokus kepada industri, berbeda dengan B2C yang memiliki target pasar langsung kepada consumer.
2. Pendekatan yang dilakukan keduanya juga berbeda, jika B2C bisa melakukan pendekatan melalui sosial media dan promosi, berbeda dengan B2B yang harus melakukan pendekatan dengan melihat karakteristik perusahaan. Pendekatan dilakukan secara langsung melalui negosiasi.
3. Perbedaan juga terlihat dengan melihat subjek pembelian. B2B tidak harus menjual produknya dengan volume besar karena harga produksi mereka yang tinggi sehingga satu produk mereka sudah terjual saja mereka sudah mendapatkan keuntungan. Berbeda dengan prinsip B2C kamu dituntut harus menjual produknya dalam kuantitas besar agar mendapatkan keuntungan yang lebih besar, karena harga jual yang rendah.
4. Perbedaan juga terlihat dari tujuan konsumen dalam pembelian B2B dan B2C, konsumen dari B2C biasanya beragam dalam membeli suatu produk, bisa dilihat dari promo, model terbaru ataupun perilaku konsumtif lainnya, berbeda dengan perilaku konsumen B2B yang membeli kebutuhan industri berdasarkan kebutuhan perusahaan yang terukur dan tidak berdasarkan emosional belaka.
5. Hubungan penjual dengan pembeli akan berbeda jika kamu membandingkan kedua model ini. Panjangnya urusan hubungan yang dilakukan B2B tentu akan menjadi mitra jangka panjang yang akan dijalin antara keduanya, berbeda dengan B2C yang membeli produk berdasarkan keinginan personal sehingga hubungan pembeli dan penjual juga cepat berakhir.
Setelah melihat perbedaan antara B2C dan B2B tentu percuma jika sudah mengetahui pengertiannya dan perbedaannya namun tidak tahu bagaimana strategi marketing agar pelanggan mempunyai kepercayaan terhadap perusahaan/ bisnis kamu. Berikut ini adalah tips agar pelanggan memiliki kepercayaan terhadap bisnis yang kamu jalankan.
Cara Meningkatkan Kepercayaan Pelanggan dalam Bisnis
Dikutip dari artikel sebelumnya yang berjudul “Cara Mendapatkan Pelanggan dalam Berbisnis” Berikut ini 5 cara tips dan trik untuk meningkatkan kepercayaan pelanggan dalam berbisnis yang perlu kamu ketahui
1. Komunikasi yang Baik
Komunikasi yang baik adalah solusi mendasar yang dapat membangun hubungan dengan pelanggan. Tidak peduli seberapa menyebalkan pelanggan kamu, kamu harus tetap menjadi solusi terbaik bagi mereka. Mulai terapkan ilmu komunikasi yang baik kepada karyawan, pastikan mereka memberikan tanggapan yang cepat terhadap segala kritik dan saran bagi pelanggan. Hal ini penting karena penilaian utama para pelanggan dimulai dari cara kamu berkomunikasi dengan mereka.
2. Loyal terhadap Pelanggan
Pelanggan mengharapkan yang terbaik dari produk ataupun jasa yang mereka beli dari kamu. Jika kamu berhasil membuat pelanggan merasa puas dengan kualitas barang dan jasa, maka mereka akan memberikan rekomendasi kepada calon konsumen lain dan menceritakan pengalamannya berbelanja/ menggunakan jasa kamu. Untuk membuat pelanggan mengingat kamu, kamu bisa memberikan keloyalan dalam memberi jasa, seperti contoh: mengantarkan jasa produk lebih cepat dari dugaan, memberikan packaging dan kartu ucapan terimakasih kepada pelanggan.
3. Mintalah Kritik & Saran
Hal ini sangat JARANG diaplikasikan kepada pelanggan karena alasan yang beragam. Namun, dengan berani menyatakan untuk memberikan kritik dan saran bagi pelanggan, pelanggan akan lebih respect terhadap produk dan jasa yang kamu berikan. Selain itu kritik dan saran tentunya berfungsi untuk membuat bisnis kamu tambah berkembang setelah berhasil menutupi kekurangan yang diberikan masukan oleh para konsumen. Pastikan untuk selalu mendengarkan setiap komentar yang ada dan tanggapi sesegera mungkin, termasuk komentar negatif yang mereka berikan.
4. Jujur dan Terbuka
Bersikaplah adil terhadap pelanggan, cobalah untuk menjadi pelanggan jujur dan terbuka. Jika kamu melakukan kesalahan ada baiknya mengutarakan langsung dan segera tutupi kesalahanmu dengan memberikan komplimen barang agar mereka bisa menghargai dan menerima kesalahanmu. Jangan sampai konsumen merasa kecewa atau dibohongi, karena jika mereka satu kali merasakan hal buruk tentu selamanya mereka tidak akan percaya dengan bisnismu.
5. Bersikap Profesional
Tunjukan kamu adalah seorang profesional di bidangnya. Lakukan dengan cara, bertutur kata dengan baik, pemilihan bahasa yang baik dan sopan, menyelesaikan tugas tepat waktu, pelayanan yang sesuai SOP dan penampilan yang sesuai. Dengan begitu kamu akan terlihat profesional dan kepercayaan konsumen akan meningkat seiring waktu.
Tentunya penerapan B2B dan B2C dapat kamu terapkan untuk bisnis yang kamu jalani saat ini, namun metode itu mungkin kurang efektif jika kamu tidak menerapkan bagaimana cara menggaet pelanggan agar mereka melakukan pembelian terhadap produk yang kamu tawarkan. Sekarang kamu sudah tahu penerapan mana yang cocok untuk kamu gunakan dan bisa melakukan action terhadap pelanggan yang ingin kamu tuju.
Melakukan Bisnis B2B Dengan melakukan Pengiriman Rutin Bersama Kargo
Kargo sendiri merupakan jasa logistik yang handal dalam pengiriman rutin yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan besar seperti Danone, Metro x Group, dan perusahaan-perusahaan besar lainnya. Lebih lengkapnya jika ingin tahu kelebihan dan keuntungan bagi mitra yang bekerjasama segera baca artikel berikut “Sewa Truk Bulanan Murah Untuk Pengiriman Rutin”. Pengiriman bersama Kargo dapat dilakukan dengan dari sekitar Jabodetabek hingga pengiriman antar kota di sekitaran jawa.
Segera hubungi kami selaku pengiriman barang terbaik untuk distribusi barang yang hendak ingin kamu kirimkan segera. Bersama Kargo tentu banyak keuntungan ditambah pengiriman dilakukan dengan SOP dan profesional.
Comments