top of page

Tips Berbisnis Baju Bekas Import dan Cara Mengelolanya

Pakaian adalah salah satu kategori barang yang paling banyak diminati oleh masyarakat di Indonesia, khususnya dalam belanja online. Hal ini tidak lain karena memang, pakaian merupakan kebutuhan dasar setiap orang. Oleh sebab itu, kegiatan belanja produk sandang ini tidak pernah surut. Mulai dari 2015 hingga kini sudah banyak produk-produk lokal berlomba-lomba menjadi trend nomer satu di Indonesia.

Alhasil, setiap tahunnya banyak event-event besar fashion seperti (IFW) Indonesia Fashion Week, Jakarta Fashion Week (JFW) dan event-event brand lokal lainnya yang membuat setiap penggemar fashion semakin antusias dengan bisnis fashion di Indonesia. Saat ini perkembangan bisnis fashion pun sangat pesat. Mulai dari online shop, butik, distro, factory outlet dan yang terakhir tidak kalah booming adalah thrifting shop.

Istilah thrifting shop pasti sudah tidak asing lagi di telinga anak muda saat ini, yaitu kegiatan membeli barang antik, unik dengan harga yang semurah-murahnya. Banyak yang mengartikan juga thrifting berarti pembelian barang bekas dengan kualitas barang yang masih sangat baik untuk dibeli. Maraknya thrifting shop ternyata juga membuka peluang bisnis baju bekas yang kembali dijual oleh anak muda. Biasanya bisnis ini dilakukan jika pelaku bisnis dapat menemukan baju-baju bekas import yang masih sangat layak dipakai, lalu dijual kembali dengan harga yang masih terjangkau.

Persiapkan Hal ini Sebelum Berbisnis Baju Bekas Import

Biasanya, memiliki bisnis yang sesuai dengan passion akan lebih menarik dan akan lebih tekun untuk dijalani. Namun, ternyata tekun saja tidak cukup jika Anda ingin terjun dalam bisnis satu ini, banyak hal yang mungkin harus dipelajari sebelumnya. Berikut ini beberapa hal yang harus Anda perhatikan sebelum berbisnis baju bekas import.

1. Mengetahui Brand Luar Negeri

Pertama Anda harus tahu dulu brand atau merek baju produk luar apa saja yang memiliki value jika dijual di sini. Banyak sekali barang bekas import yang datang ke Indonesia yang mempunyai brand namun peminatnya sangat sedikit akibat keterbatasan pengetahuan produk luar. Tidak hanya tentang produk knowledge, Anda juga harus mengetahui harga pasar produk itu sehingga dapat tepat menentukan harga jualnya.

2. Mencari Tahu Model Pakaian

Setelah mengetahui beberapa brand luar yang diminati di Indonesia, tentunya juga Anda harus mengetahui sedikit demi sedikit jenis model baju ataupun celana. Pasalnya banyak jenis model yang dirasa tidak cocok jika dipakai di Indonesia, hal ini perlu diketahui karena banyak penjual yang hanya mementingkan brand namun lupa dengan model yang terlalu berlebihan. Alhasil, barang pun nganggur tidak terjual.

3. Mencari Supplier

Jika perbekalan brand knowledge sudah cukup, saatnya sekarang untuk melakukan eksekusi dengan mengunjungi langsung pasar-pasar yang sudah banyak dikenal menjual baju bekas import di Indonesia. Contohnya di Jakarta ada Pasar Senen, Pasar Santa, Jatayu dan masih banyak lagi.

Dalam tahap ini Anda mungkin harus sabar dan tidak boleh terburu-buru dalam melakukan pembelian. Lakukan double checking terhadap baju sesuai produk knowledge yang Anda punya. Selain itu catatan penting pada saat thrifting adalah, jangan sampai Anda terlihat mencolok pada saat ke sana, karena penjual barang bekas biasanya nakal dan sering menaikan harga jual.

Jual Baju Bekas Import Karungan

Jika Anda belum puas dengan membeli beberapa baju saja, tidak ada salahnya untuk mencoba untuk beli baju bekas import karungan. Di dalamnya Anda bisa langsung mendapatkan baju, kaos, sweater, dress, jeans dan masih banyak lagi. Biasanya untuk mendapatkan bal-balan seperti ini memang sedikit gambling, ada beberapa baju yang tidak layak pakai dan juga beberapa yang rusak. Namun, mungkin sisanya adalah harta karun yang mungkin bisa Anda jual lagi. Jadi, kuncinya adalah bersabar.

Tidak ada salahnya juga Anda mencoba untuk mencari supplier dengan cara blusukan, dan juga memesan baju dengan cara karungan.

Tips Berbisnis Baju Bekas Agar Cepat Laku

baju bekas import

Pexels.com/Kai Pilger

Apakah peminat baju bekas masih ada hingga saat ini? Jawabannya tentu ada! Kalangan muda yang sudah melek dengan fashion menjadi target utama dalam meraup keuntungan. Pasalnya, anak muda sekarang juga penuh syarat gengsi dalam bergaya.

Menjual barang preloved juga memang memiliki peminat yang besar, namun kamu perlu hati-hati karena calon pelanggan kamu juga ‘pemilih’ dalam membeli barang bekas. Berikut ini tips menjual baju dan aksesoris preloved agar cepat laku!

1. Ketahui Kondisi Barang

Jangan hanya mengecek di pasar, tetapi cek juga saat Anda sudah kembali ke rumah. Mulai dari kondisi barang, brand knowledge barang tersebut hingga berapa persen kualitas barang itu. Kalau Anda pelaku bisnis online, semua itu bisa dicantumkan di kolom deskripsi online shop, sehingga para calon pelanggan percaya dengan produk yang dijual.

Kalau ingin jauh lebih maksimal, lakukan perawatan terhadap baju. Baju yang kotor dan penuh noda juga tidak akan sedap jika difoto. Jadi, cuci dulu baju bekas yang ingin dijual dan juga jangan lupa untuk disetrika agar sedap dipandang pada saat pemotretan.

2. Perhatikan Saat Foto Barang

Saat ini sudah banyak tips dan trik bagaimana melakukan foto produk dengan hasil yang bagus. Tidak perlu studio yang memakan banyak biaya, yang penting barang terlihat jelas dengan pencahayaan yang baik, sehingga calon customer dapat melihat secara detail baju bekas import tersebut. Tidak lupa juga untuk memperhatikan sisi estetik pada foto yaitu dengan menata baju dengan baik. Ambil angle foto pada highlight barang, dan jangan ketinggalan untuk menaruh aksesoris pemanis agar sedap dilihat.

3. Tulis Deskripsi Pakaian

Pada kolom deskripsi di media sosial online shop, Anda bisa memberitahu tentang kondisi barang yang ingin dijual. Bisa juga Anda jelaskan dengan persentase kondisi kelayakan barang. Ukuran dan brand knowledge tentang baju bekas import bisa menjadi daya tarik sendiri bagi calon pelanggan, karena Anda bisa dianggap seorang profesional yang mengerti di bidang fashion.

4. Manfaatkan Kembali Aplikasi Jual Beli Barang second

Untuk memperluas pasar baju bekas import Anda, gunakan aplikasi seperti Carousell, Tinkerlust, Reebonz, dan semacamnya. Dengan memperluas jaringan media penjualan, barang pun jadi cepat terjual. Tentunya untuk melakukan branding terhadap produk dan brand harus dilakukan dengan sabar. Namun, jika berhasil menawarkan harga yang bagus sesuai dengan brand dan kualitas disertai dengan kejujuran pastinya produk Anda menjadi produk yang terpercaya.

Kargo Membantu Melancarkan Distribusi Logistik Semua Pelaku Bisnis

baju bekas

Pexels.com/Rachel Claire

Dalam kegiatan jual beli, tentunya tidak hanya melibatkan produk itu sendiri, tetapi juga ada proses distribusi barang. Mulai dari produsen ke mitranya atau mungkin dari pelaku bisnis kepada distributor lainnya dan konsumen. Begitu pun ketika Anda memulai bisnis baju bekas import, tentu akan ada proses distribusinya.

Jika Anda adalah adalah pemula dalam berbisnis dan tidak mempunyai koneksi terhadap jasa pengiriman logistik, tentu akan menyulitkan dalam proses pengiriman barang. Alih-alih untung, kerugian bisa saja menanti, karena bisa tertipu jika sama sekali tidak mengetahui seluk beluk perusahaan.

Maka, untuk Anda yang ingin mengirim barang mulai dari karungan baju bekas import, hingga barang berat lainnya percayakan hal itu pada layanan pengiriman barang Kargo Tech. Anda tidak perlu mengeluarkan banyak waktu dan tenaga untuk mencari akomodasi logistik agar produk bisa sampai ke tangan customer atau distributor dengan aman dan tepat waktu, sebab layanan sewa truk Kargo bisa membantu proses distribusi tersebut.

Segera hubungi tim kami di sini untuk konsultasikan pengirimanmu!

11 tampilan

Postingan Terkait

Lihat Semua

Comments


bottom of page